Oke kita mulai..
Sabrina's World
The simple board to share what is in my mind.
Tuesday, June 5, 2018
Study Hard, Play Hard
Oke kita mulai..
Friday, April 27, 2018
NCTU, Here I come!
Bersyukur banget akhirnya impianku untuk sekolah di luar negeri bisa terkabul. Masih seperti ga nyangka!
Tapi, finally, Taiwan, I'm coming!
Saat itu juga aku langsung cari beberapa orang yang keterima di NCTU melalui facebook. Ternyata dari Surabaya ada beberapa orang yang keterima selain aku. Ada Ivan, Steven, Lia, Moonika, dan mas Rahman. Kita semua langsung saling diskusi soal bagaimana pengurusan dokumen yang dibutuhkan untuk bisa memproses aplikasi studi kita.
Jadi, setelah kita mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas kita, kita harus melegalisir semua dokumen-dokumen kita seperti ijazah, transkrip, dll ke Taippei Economic and Trade Office (TETO) yang ada di Jakarta. Kenapa TETO? Kenapa bukan Kedutaan/Embassy?
Iya. Karena sebenernya Taiwan itu bukan merupakan sebuah negara. Status Taiwan sampai saat ini masih galau. Ya, ga baik juga untuk dijelaskan panjang lebar disini. So, perwakilan Taiwan di tiap negara ini namanya Trade office atau kantor dagang. Kantor ini juga memberikan jasa hampir sama seperti kedutaan pada umumnya yakni memberikan legalisir dokumen maupun pembuatan visa.
Sampai disitu, kegalauanku belum berakhir...
Disaat semua dokumen sudah terlegalisir, visa Taiwan juga sudah didapat, tiket pesawat sudah terbeli, hanya tinggal berangkat, ternyata Allah memberikanku cobaan yakni ada pemberitahuan dari FH Aachen – Aachen University of Applied Sciences menyatakan bahwa aku keterima.
Hmm..
Bahagia? Iya.
Sedih? Iya.
Aku ceritakan semua kegalauanku ke mama dan papa. Aku tanya pendapat mereka yang mana sebaiknya kuambil. Secara, aku dan orang tuaku sudah keluar uang banyak untuk segala persiapan keberangkatanku ke Taiwan. Legalisir dokumen, visa, tiket pesawat. Tentu saja, itu bukan nominal yang sedikit.
Setelah berpikir panjang dan tak lupa berdoa bertanya pada Allah, akhirnya diputuskan untuk tetap mengambil tawaran beasiswa dari NCTU Taiwan, Alhamdulillah..
Sambil berpikir, mungkin Jerman adalah jodohku untuk S3 πAamiin..
Finally the day has come...
11 September 2013 adalah tanggal keberangkatanku untuk ke Taiwan.
Bismillahirrahmanirrahim..
"Ma, Pa, Sabrina minta ijin untuk pergi ya, doakan Sabrina cepat lulus"Iya itu kata terakhirku sebelum meninggalkan tanah air tercinta.
=========================================================
Setibanya di Taoyuan International Airport Taiwan, aku dan 5 teman-temanku dari Surabaya itu masih harus bersabar. Iya, kami tiba di Taiwan pada pukul 2 dini hari. Hal itu mengharuskan kita untuk menunggu menginap di dalam bandara sampai pagi tiba dikarenakan jemputan pihak kampus akan tiba pukul 8 pagi.
Dengan membawa banyak sekali barang bawaan dan koper-koper berjibun, kami tidur selayaknya di bangku bandara. Tentu rasanya tidak sama seperti di kasur. Tapi namanya lelah, membuat kami tidak peduli akan hal itu.
Keesokan hari pun tiba,
Kami semua bertemu dengan Pak Imam, perwakilan salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S3 di NCTU, yang telah menjemput kami. Sama-sama kita naik taxi untuk ke Hsinchu, kota dimana NCTU berada..
Perjalanan yang ditempuh dari Taoyuan International Airport ke NCTU adalah sekitar 1.5 jam by taxi. Sesampainya di NCTU, langsung kami diantar ke Housing division untuk mengambil kunci kamar dormitory/asrama kita.
Malam harinya, kita berenam bertemu dengan beberapa senior dari Indonesia yang sedang menempuh studi di NCTU itu. Mereka menawarkan bantuan untuk menemani kita belanja keperluan sehari-hari seperti colokan, peralatan mandi, kasur, selimut, dan sebagainya di Supermarket terdekat bernama A-Mart.
The next day, semester perkuliahan pun dimulai..
=========================================================
Jadi sebenernya aku saat itu mengambil S2 sesuai dengan jurusanku saat S1 yakni Biomedical Engineering. Di jurusan itu ada most of the class is in English, ya meski ada beberapa yang pake bahasa mandarin. Of course, since I can not speak Mandarin yet, so I only choose English courses ones.
Karena NCTU itu universitas berbasis kuliah dan research, jadi tidak cukup untuk mengikuti dan mengambil kelas perkuliahan saja. Semua mahasiswa diwajibkan untuk memilih lab untuk research kalian. Setelah mengirim email ke beberapa professor, dan akhirnya salah satu professor merespon dengan positif. Professor itu bernama Pro. Yu-Tai Ching. Iya, beliau menerimaku sebagai anak labnya untuk bergabung di risetnya yang tentang Medical Image Processing.
Hari demi hari aku sangat menikmati bangku perkulian, suasana kampus yang nan hijau dan sejuk, keramahan orang lokal yang selalu tersenyum ketika melewatiku, dan berbagai kesan baik lainnya. π
Hal yang sangat menyolok tentang kesan Taiwanese adalah, ketika mereka melihat foreigner yang misal kebingungan soal jalan, soal membeli sesuatu di toko, soal membaca tulisan mandarin, soal mencari makanan halal dan masalah lain, mereka akan dengan sigap membantu kita sampai beres. Meski terkadang terkendala oleh bahasa, mereka masih dengan welcome membantu kita dengan bahasa tubuh mereka ataupun membuka handphone mereka dan membuka aplikasi Google Translate untuk menjelaskan maksud mereka. What a nice country! I really can not explain more how friendly and helpful they are. π
By the way, meskipun muslim di Taiwan masih minoritas, tetapi di kampusku ada yang namanya Muslim Student Club yang menampung segala kreatifitas dan pikiran para muslim di NCTU untuk saling bertukar pendapat dan menimba ilmu keislaman kita bersama, Alhamdulillah..
I really love Taiwan, this is really my second country after Indonesia, my home countryπππ
LUV LUV LUV
Saturday, August 20, 2011
Tips dan kiat dalam mencari beasiswa
Berburu beasiswa bisa disamakan dengan berburu pekerjaan. Teknik yang diperlukan dalam mencari pekerjaan agar “harga jual” kita terlihat lebih tinggi atau sesuai dengan kemampuan kita yang sebenarnya juga bisa diterapkan dalam mencari beasiswa. Layaknya saat kita melamar pekerjaan, kita perlu menunjukkan kemampuan diri kita yang sebenarnya di hadapan para juri, agar anda terpilih menjadi pemenang beasiswa. Dalam artikel ini, saya hanya akan membahas teknik menjual diri pada jenis-jenis beasiswa yang menggunakan metode penilaian based on documents saja. Untuk teknik wawancara dalam beasiswa saya tidak menguasainya, karena saya belum pernah mengikuti beasiswa metode tersebut.
Curriculum Vitae
Membuat riwayat hidup (Curriculum Vitae/CV) yang menarik dalam melamar pekerjaan tentu sebagian besar anda sudah tau. Hal yang serupa bisa anda terapkan dalam melamar beasiswa. Namun mayoritas CV tidak diperlukan sebagai sebuah dokumen resmi yang harus anda submit ke pengelola beasiswa/kampus. CV biasanya hanya digunakan untuk berkorespondensi dengan prospective supervisor, hal ini digunakan untuk menilai sejauh mana kemampuan anda dalam dunia akademik dan kesesuaian apa yang telah anda kerjakan dengan bidang riset yang Profeesor tersebut kuasai.
Sedangkan dalam aplikasi beasiswa biasanya telah disediakan formulir tersendiri yang sebenarnya berfungsi seperti CV, hanya saja lebih spesifik pada hal-hal yang berkaitan dengan dunia akademik yang dibutuhkan oleh kampus/pengelola beasiswa dalam menilai diri anda.
Untuk CV yang kita kirim kepada prospective supervisor, sebaiknya memuat tentang data diri anda yang mendasar (foto diri yang resmi, nama, alamat, nationality, nomor telpon, email, dll), riwayat pendidikan (sebaiknya dimulai dari pendidikan terakhir yang diterima), pengalaman pekerjaan, pengalaman riset (jika ada), penghargaan yang pernah diterima (termasuk beasiswa) dan yang terakhir adalah publikasi ilmiah yang kita miliki (termasuk skripsi dan thesis).
Ada banyak rupa format pembuatan CV akademik yang bisa anda temukan melalui Google, mungkin salah satunya yang umum adalah format Europass (digunakan sebagai standard Eropa), atau kalau ingin yang sederhana anda bisa menengok CV saya.
Research Plan
Sebagai seorang calon mahasiswa pascasarjana, anda perlu mengubah mindset anda, yakni pendidikan pascasarjana adalah pendidikan yang berorientasi riset. Sehingga dibutuhkan sebuah rencana studi/penelitian (research/study plan) yang baik sebelum memutuskan untuk menempuh jenjang pendidikan tersebut. Research Plan yang baik disusun secara terstruktur namun sederhana, sbb:
- Introduction/Background. Pada bagian ini, kita perlu mengindentifikasi permasalahan yang terjadi dan ingin kita tinjau lebih komprehensive secara ilmiah, lalu tunjukkan juga originalitas penelitian kita dibanding dengan penelitian yang serupa yang telah dilakukan.
- Methodology. Solusi pemecahan ilmiah atas permasalahan yang kita sebutkan pada bagian introduction/background perlu kita jelaskan secara singkat. Solusi inilah yang akan menjadi bagian inti dari pekerjaan/penelitian kita nanti. Periksa dengan baik bahwa metode yang anda lakukan ini original dan inovatif serta berbeda dengan yang sudah pernah dilakukan.
- Expected Results/Hypothesis. Berdasarkan metodologi yang kita ajukan dalam memecahkan permasalahan, maka kita tentunya mengharapkan agar persoalan yang kita ajukan di awal tadi dapat diselesaikan dengan baik. Nah, di bagian ini tunjukkan hal-hal apa saja yang anda harapkan dapat diselesaikan atau bahkan ditemukan dari penelitian yang akan dilakukan.
- References. Tuliskan beberapa rujukan yang telah anda baca dan menjadi dasar penelitian anda. Ingat, bahwa dalam dunia ilmiah, menuliskan referensi menjadi semacam “kewajiban” yang harus dipenuhi.
Secara sekilas, Research Plan hampir mirip dengan Thesis Proposal. Perbedaannya hanyalah pada Thesis Proposal tidak dibatasi jumlah halamannya, sedangkan Research Plan biasanya diwajibkan untuk ditulis hanya dalam 3-4 halaman saja. Oleh karena itu, penggunaan kosa kata yang singkat, jelas dan langsung menuju pada akar persoalan adalah penting agar apa yang kita maksud dapat termuat di dalamnya serta bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca. Research Plan biasanya perlu disubmit bersamaan dengan dokumen aplikasi beasiswa yang lainnya.
Motivation Letter/Personal Statement
Menurut saya, tidak ada perbedaan antara motivation letter dan personal statement. Kedua-duanya sama-sama membutuhkan pernyataan latar belakang diri kita dan latar belakang kita mendaftar beasiswa tersebut, kemudian perlu juga kita menunjukkan harapan kita jika kita menerima beasiswa tersebut dan juga rencana kedepan kita setelah selesai menempuh studi.
Surat ini meski terlihat sepele tapi mempunyai arti yang penting bagi para juri beasiswa, karena biasanya mereka ingin tahu motivasi dan rencana kedepan kita, apakah kedua hal tersebut sesuai dengan misi dan visi pemberian beasiswa atau tidak, sehingga diharapkan ketika anda terpilih sebagai penerima beasiswa kelak akan memberikan kontribusi yang nyata sejalan dengan apa yang diharapan oleh pendonor beasiswa. Oleh karenanya, pastikan bahwa anda memahami visi dan misi lembaga pemberi beasiswa, lalu pastikan juga bahwa hal tersebut sejalan dengan harapan dan impian anda. Contoh motivation letter bisa anda cari dengan mudah di internet, atau silahkan baca motivation letter saya.
Brief Description of Academic Achievements
Mungkin anda baru mendengar dokumen ini, saya membuat dokumen ini saat melengkapi aplikasi beasiswa Monbukagakusho U to U di Kyoto University. Setelah mencoba mencari-cari referensi tentang dokumen ini sebelumnya di internet, dan menggabungkan dengan pemahaman pribadi saya tentang dokumen ini, akhirnya saya menyelesaikannya.
Menurut pemahaman saya, brief description of academic achievements itu menjelaskan tentang apa saja prestasi akademik yang telah kita capai selama ini. Saya menuliskan prestasi akademik yang pernah saya raih dari sejak SD hingga tingkat Master, kenapa saya menuliskannya sejak dari SD? karena beasiswa Monbukagakusho mensyratkan adanya minimum jenjang pendidikan yang harus kita tempuh yakni minimal 16 tahun untuk bisa mendaftar jenjang Doktoral, jika kurang dari itu maka akan secara otomatis gugur. Berbagai penghargaan/ranking yang pernah saya capai sewaktu sekolah dan kuliah saya jelaskan dengan singkat dan padat. Begitu pula pengalaman organisasi dan publikasi ilmiah yang saya miliki turut serta saya tulis, namun hanya secara sederhana dan singkat saja. Contoh brief description of academic achievements yang pernah saya submit saat mendaftar beasiswa Monbukagakusho U to U di Kyoto University bisa dilihat di sini.
Cara menggunakan hena pada kulit
okay thats all what i can write,, hope it will be usefull,, see ya to next post! :D
Monday, July 19, 2010
Biomedical Engineering
- Biomechatronics
- Bioinstrumentation
- Biomaterials
- Biomechanics
- Bionics
- Cellular, Tissue, and Genetic Engineering
- Clinical Engineering
- Medical Imaging
- Orthopaedic Bioengineering
- Rehabilitation engineering
- Systems Physiology
- Bionanotechnology
Tuesday, July 13, 2010
Typing Arabic Font in Microsoft Word
If you want to type Arabic in Microsoft Word 2007 may still feel difficulty, since it by default, MS Word only be able to type in an international language, its is like A - Z.Sometimes in daily activities we need to type in Arabic. Whether it's for their own activities or to other people's needs and orders.
So that you can use MS Word for typing Arabic necessary steps as follows:
- Prepare your arabic fonts, if you do not have please DOWNLOAD HERE.
- Install the arabic fonts to your computer earlier, in an accessible way that is: [copy] arabic font earlier, then open the control panel and then [Paste] in the [fonts]. then the font will be automatically installed in your computer.
- Return to [Control Panel], select and open the [Regional and Language Options]
6. Tab [advanced], put a check in the box for "10 004 (MAC-Arabic)." Click Apply and OK.
7. Dialog box appears that asks us to enter our Windows CD.
8.Insert the Windows CD into the CD our room and press OK, then Windows will automatically copy the required files. Once completed if there are commands to be restarted, just let it do.
9. After the restart, return to the [Regional and Language Options], click on languages tab [details] appears dialogs boxes [Text Services and Input Languages].
10. In [the installed services] select [add]. Then select the input language on "Arabic (Saudi Arabia)" in the dialog box that appears. click Apply and OK.
11. Make sure your bar language has been appeared.
12. If you've tried to open MS Word 2007, and then click Language bar icons in the task bar and select [AR Arabic (Saudi Arabia)].
13. To set the number let me be Arabic, Sign on the word options, by clicking [office button] on the top left of your MS Word, then select [Word options].
14. Select [Advanced], scroll down to the [show content document]. At the option [Numeral] replace Arabic with Context. Click [OK]
Well ..... now, I say "Congratulations to type in Arabic". And thank you for patience in reading this tutorial because it's a little long, hopefully useful. J